10 Mitos mobil murah October 2, 2013
Posted by orong-orong in mobil.Tags: harga mobil lgcc, kekurangan mobil lgcc, kelebihan mobil lgcc, mitos mobil lgcc, mobil lgcc
trackback
OrongOrong.com
Hai bro and sis sekalian, apa kabarnya. Akhir-akhir ini banyak isu tentang mobil murah yang ada di indonesia. Meskipun banyak orang yang menolak kebijakan tersebut namun tidak sedikit pula yang mendukung tentang kebijakan ini.
Kebijakan pemerintah tentang mobil murah dan hemat energi (low cost and green car/ LCGC) menuai kontroversi. Berawal dari penolakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menilai mobil murah akan menambah kemacetan ibukota. Penolakan serupa juga diikuti oleh banyak pihak yang menganggap program mobil murah tidak tepat sasaran. Selain harganya yang tidak bisa dibilang murah bagi kantong sebagian besar masyarakat, program ini juga berlawanan dengan kebijakan pemerintah yang ingin menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Alhasil, akan menambah beban anggaran pemerintah. Lin Che Wei, CFA dalam tulisan ini memaparkan 10 mitos tentang mobil murah. Alih-alih memberikan keuntungan seperti yang dilontarkan pemerintah, kebijakan tersebut justru berpotensi merugikan masyarakat.
benarkah-tahun-2017-dki-jakarta-akan-memberlakukan-umur-mobil-pribadi-hanya-10-tahun
Mitos pertama Nilai tambah mobil murah tinggi.
Fakta: Hanya 40 persen dari komponen produk otomotif dibuat secara lokal, sedangkan 60 persen komponen masih diimpor. Artinya, nilai tambah mobil murah lebih tinggi untuk perusahaan asing.
Mitos kedua Mobil murah akan meningkatkan ekspor karena 15-20 persen untuk ekspor. Fakta: Hanya sekitar 15-20 persen dari mobil murah yang akan diekspor dengan jumlah hanya 19.500-35.000 unit. Sementara 60 persen dari komponen otomotif berasal dari Impor, sehingga mobil murah akan menyebabkan kita mengimpor lebih banyak daripada mengekspor.
Mitos ketiga Pembeli mobil murah tidak akan meningkatkan penggunaan BBM bersubsidi.
Fakta: Peraturan pembelian BBM sekarang adalah untuk pembelian mobil bukan mewah dan cc kecil. Mobil Murah akan menyebabkan peningkatan konsumsi BBM bersubsidi kecuali ada mekanisme pengaturan yang efektif.
Mitos keempat Rakyat Kecil yang diuntungkan adanya mobil murah.
Fakta: Mobil murah akan meningkatkan konsumsi yang tidak perlu dari rakyat kecil. Mereka seharusnya memperoleh transportasi umum yang murah. Mobil murah justru akan menguntungkan pengusaha otomotif dan perusahaan pembiayaan dengan mendorong rakyat kecil menjadi lebih konsumtif.
Mitos kelima Program mobil hemat menguntungkan karena mendatangkan komitmen investasi US$ 3 miliar.
Fakta: Pembebasan pajak yang diberikan pemerintah sangat besar. Hitunglah pajak yang hilang dalam lima tahun. Dengan asumsi penjualan sebesar 700.000 sampai 1.000.000 mobil dalam lima tahun, dan PPnBM 10 persen, katakan nilainya Rp 10 juta per mobil, maka pajak yang hilang adalah Rp 10 Triliun.
Mitos keenam Program mobil murah tidak akan menimbulkan kemacetan.
Fakta: Dengan asumsi mobil 12 juta (@ 4 meter), truk 3 juta (@ 6 meter), bus 5,5 juta (@ 6 meter), dan motor 80 juta (jajar dua @ 1.8 meter), maka panjang kendaraan apabila dijajarkan saat sekarang adalah sepanjang 17.100 km. Panjang jalan nasional saat ini sekitar 33.000 km dan jalan tol 800 km. Dengan penjualan mobil diperkirakan sekitar 1,4 juta per tahun jadi akan menambah sekitar 551 km setiap tahun. Mobil murah jelas akan dengan cepat menambah kemacetan jalan.
Mitos ketujuh Mobil murah akan dijual ke daerah dan tidak di kota besar.
Fakta: Sebagian besar target pasar dari mobil murah adalah rakyat menengah ke bawah yang ulang-alik di kota-kota besar. Data penjualan mobil cc kecil juga menunjukan bahwa penjualan justru sangat kuat di perkotaan dan bukan pedesaan atau daerah.
Mitos kedelapan Mobil murah akan menjadi sarana transfer teknologi ke mobil-mobil nasional.
Fakta: Industri otomotif Indonesia sudah berdiri sejak 1970-an atau lebih dari 40 tahun. Transfer teknologi berjalan sangat lambat dan tidak mungkin hal tersebut dapat terjadi dalam 3-4 tahun ke depan.
Mitos kesembilan Mobil murah diperjuangkan oleh pejabat-pejabat yang mementingkan rakyat kecil.
Fakta: Mobil murah diperjuangkan oleh pejabat-pejabat yang pernah menjadi duta dagang Indonesia (calo). Mereka yang pernah menjadi pengurus industri otomotif, yang keluarganya memegang lisensi penjualan mobil murah di daerah. Pejabat publik yang mencoba memanfaatkan isu mobil murah untuk kegiatan populis.
Mitos kesepuluh Mobil murah akan membawa Indonesia menjadi negara maju (developed country).
Fakta: Menurut walikota Bogota, negara maju bukanlah negara yang golongan menengah ke bawah memiliki mobil, tetapi ketika golongan menengah ke atas memakai transportasi publik. Dalam kebijakan ini Indonesia bukanlah developed country atau developing country (negara sedang membangun). Indonesia adalah decaying country (negara yang membusuk) dalam kebijakan otomotif dan transportasi publik.
Berpikirlah ulang pemerintah akan kebijakan itu.
sumber : http://www.katadata.co.id/1/3/opini/10-mitos-tentang-mobil-murah/550/
semoga berguna
dari pada naik mobil mahal, mending naik kebo putih
salam kebo putih
ckckck
😦
weleh
mobil murah josss siap siap rata-rata perjalanan 5 km perjam
macet total
tetep saja labelnya aja yg murah ??
katanya sich kebijakan
saya setuju ada mobil murah……..
aplgi harganya 45an juta saja…..
nah itu baru murah, jangan pakai LGCC
BENER BENER MURAH……… OPONE SENG MURAH…………. SENG TUKU YO TETEP WONG KAYA SENG DUWE DUIT………
MENDING ANGON KEBO AMA YANG DI ATASNYA WKWKWKWKWKKWKW
hayah, kui sing angon keboku
pemerintah keblinger
isine wong pinter lho
Kata temen ku yang wartawan, mending beli mobil seken daripada beli mobil murah.. Harga sama, fitur beda….
bener kwalitas juga krupuk, tengok produk astra
Mitos yang berlawanan 😦
mitos vs fakta
nggak murah amat juga…. *bagi saya…
murah tu 20jt
weleh2
nyus
Santai wae mas bro
Keliatane target pasare mobil iki gak jelas
Paling yo gak piroo laku
Hahaha
semoga aja pemerintah merevisinya
Biasa, di Indonesia kebanyakan percaya pada mitos, walau terkadang ada benarnya juga.
berarti masih primitif ya?
jos jos josss…
yang bawah wkwkwk
nitip artikel lama aja deh…
monggo
siapa Lin Che Wei yg menulis mitos,kandungan lokalnya yg cuma 40persen dapat sumber dari mana?asal tahu aja Avanza aja kandungan lokalnya sudah diatas itu,kalau kandungan lokal dibawah 40persen tahun lalu sudah bisa dijual.
wow
kalau saya punya uang 100jt saya beli mobil premium bekas,otomatis memperkuat pasar mobil premium baru karena bekasnya laku,yg kebakaran jenggot LCGC negara Thailand sebagai basis produksi mobil jepang diCBU keIndonesia.
premium bekas lebih layak
kalau alasan mobil murah= macet dan pajak,larang aja motor CKD dan mobil CKD,jadi matic termurah PCX150 dan sport termurah CBR150R,mobil termurah sekelas H,Jazz thailand supaya pajak besar dan ndak macet.pemimpin gampang aja ngomong karena efeknya kebawah,kalau pemimpin mana ngefek naiknya aja mobil CBU Eropa 6silinder.coba larangan motor lebih dari 125cc dan mobil 1600cc ndak bakalan ada,padahal itu menghemat devisa dan BBM.
ada untung ruginya
ra sido tuku ah. nunggang kebo abang wae
joss, kebo masih mumpuni
Hello, after reading this remarkable article i am too glad to share my experience
here with mates.
[…] 10-mitos-mobil-murah […]