Ini dia beberapa modus preman memalak korbanya May 17, 2013
Posted by orong-orong in kriminal.Tags: aksi preman memalak korban, cara preman memalak, info preman, modus preman, modus preman memalak korban, penangkapan preman, preman memalak
trackback
OrongOrong.com
Preman Bertato Baru Keluar dari Penjara
Aksi preman satu ini cukup sangar. Pamer tato di sekujur badan dan mengaku baru keluar dari penjara. Sedikit kata sambutan dia semburkan kepada para penumpang. Tapi intinya dia meminta uang dengan cara memaksa.
“Bahkan mereka marah kalau hanya diberikan Rp 1.000 atau Rp 2.000. Saya biasanya keukeuh menolak memberikan, dan bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk. Saat tidak berhasil meminta uang, biasanya mereka memaki-maki dan beralih ke penumpang berikutnya yang lebih gampang ciut nyalinya karena gertakan mereka,” kata pembaca detikcom Fuhdail Sembiring.
Para pelaku dengan gaya intimidasi kerap menekan korbannya. Apalagi para penumpang perempuan. Jadi waspadalah dan hati-hati.
Preman Tukang Ngamen yang Paksa Minta Duit
Nah, untuk preman yang memakai modus tukang ngamen ini tengah marak. Karenanya, kasihan seniman jalanan yang tulus mencari uang dengan jual suara.
Para preman bermodus tukang ngamen ini hanya menyanyi sekedarnya di angkutan umum. Ujung-ujungnya, dia mengaku belum makan dan kemudian meminta duit. Para preman ini memalak dengan intimidasi, tak sedikit dengan cara kekerasan.
“Karena tidak mau memperpanjang suasana, akhirnya aku kasih juga duit ke pengamen yang juga preman tersebut,” cerita Romi.
Preman Pura-pura Mabuk Baca Puisi untuk Minta Duit
Entah mabuk atau pura-pura mabuk. Preman ini juga eksis di angkutan umum. Mereka biasanya mengintimidasi penumpang yang duduk di sebelahnya. Memaksa meminta uang untuk makan. Bila tak diberi, ancaman ditusuk keluar dari mulut preman itu.
Tapi ada saran dari pembaca detikcom Mutasim Billah. Bila diintimidasi preman ini jangan takut, gertak balik mereka. Para preman ini kadang juga pura-pura baca puisi. Isinya soal derita atau kriminalitas di Jakarta.
“Intinya kalau ketemu preman jangan sampai kita kelihatan gugup atau takut dan harus kelihatan yakin bahwa kita tahu daerah itu, walaupun tempat itu merupakan tempat yang belum pernah kita singgahi,” saran Mutasim.
Preman Pura-pura Berdagang Paksa Penumpang Beli Barang
Preman yang satu ini, bermodus jualan, memang menyebalkan. Mulai dari jualan permen hingga jam tangan. Untuk jam tangan saja, begitu kita menawar, harga tinggi langsung dipasang.
Bila kita menolak membeli karena harga kemahalan, langsung saja pedagang itu mengintimidasi. Mengancam-ancam penumpang untuk tak membeli. Ingat, jangan mundur dengan intimidasi preman jenis ini.
“Pesan saya bagi para pembaca, jangan pernah takut untuk melawan kejahatan yang ada di jalan, lawan sebisa mungkin,” kata pembaca detikcom BR Wardiyana.
Preman Bermodus Menuding Soal Penganiayaan
Preman yang satu ini kuat dalam berargumentasi. Bayangkan, tiba-tiba Anda dituduh melakukan penganiayaan pada adiknya. Sejuta alasan ditambah intimidasi dia kerahkan. Alhasil, korban yang tersudut akhirnya dipaksa mengeluarkan uang.
Preman jenis ini mesti dilawan. Jangan takut dengan intimidasi. Tetap tenang dan jangan panik dengan tekanan preman ini. Kalau kita terlihat takut, dia malah akan menekan.
“Biasanya, ketika tidak berhasil mereka memaki-maki dan beralih ke penumpang berikutnya yang lebih gampang ciut nyalinya karena gertakan mereka,” tutur Fajar pembaca detikcom.
Baca juga sob ;
- jangan-melawan-pelaku-kriminal-himbauan-polda-metro-jaya
- kriminalitas-semakin-mengenaskan
- ninja-nyemplung-kali-gara-gara-gagal-rem
- geng-motor-berulah-di-tembak-di-tempat
- geng-motor-disayang-tuhan
- tahun-2013-institut-kepolisian-yang-paling-banyak-melanggar-ham
- kemanakah-uang-hasil-tilang-itu
- waspada-preman-di-angkot
mesti lebih waspada
kudu
gebuki wae….. 1 banding seangkot ini hahahaha
nah itu dia masalahnya, apakah semua orang yg diangkot itu mau ikut gebukin. biasanya banyak wanitanya
dulu pernah ketemu copet diangkot, ujung2nya digebuk ditendang kluar dr angkot yang masih jalan…
modyar dong copetnya
ga, msh bisa bangun tp
tp kenapa? mocrot?
pernah,ngalamin waktu diangkot bekasi,ngaku br kluar penjara..minta2, gw kasih 500perak..diem aja, trus kebetulan adik yg badannya lbh gede dr gw,ngasih cepek doang,diem aja, mereka sbnarnya jg ciut nyali kl liat yg diadepin kemungkinan nglawan…biasanya yg diserang ibu2 yg bawa anak kecil.
begitulah gan, kalau kita lawan mungkin mereka takut. tp kita juga ga tahu mereka berapa orang terus bawa senjata tajam. mau gimana lagi
Wah makin meresahkan nih tidak kejahatan para preman…
betul gan, harus lebih waspada
Hal kayak di artikel ini yang bikin Saya males naik angkutan umum. Sehari hari lebih mengandalkan motor, termasuk waktu mudik juga. Lebih hemat 🙂
siiiiiiiiip
Banyak bnget jenis premannya…
makanya itu harus tau dulu jenisnya biar lebih waspada
waspadalah…waspadalah…
kelihatannya harus DENSUS 88 yang menangani masalah ini.
http://yudhadepp.blogspot.com/2013/05/bila-yimm-melokalkan-mogenya.html?m=1
apakh polisi saja tidak cukup / mampu untuk menanganinya?
tapikan bertato belum tentu preman hihihi jogja banyak tuh mas-mas bertato terkadang ada juga mbak-mbak yang punya tato.tapi kalau njenengan jeli bisa membedakan tato preman sama yang bukan hahahha bisanya tato preman pengerjaanya banyak yang asal asalan.
tato preman jelek-jelek
jelek jelek warnanya mbladus kurang cerah
wkwkwk, harusnya di komplain tuh yg bikin
Pentingnya belajar bela diri
kungfu
diNat-Geo ada acara Scam City,tiap negara caranya lain2 mengambil keuntungan dari turis,karena mereka jarang mau ribut,menghindar pakai kendaraan pribadi cara yg bijak.
siiiiiiiiiiiiiiiip
Preman = Teroris… Harusnya ikutan dibasmi oleh Densus 88 nich…
bener juga ya, kalau genk motor gimana ya?
ane kmana2 bawa alat penyetrum, lumayan buat bikin kejang2 tukang palak.. 🙂
wkwkwk, joss
[…] waspada-preman-di-angkot […]
[…] waspada-preman-di-angkot […]
[…] waspada-preman-di-angkot […]
[…] waspada-preman-di-angkot […]
[…] waspada-preman-di-angkot […]
[…] waspada-preman-di-angkot […]
[…] Modus preman memalak korbanya […]
[…] Modus preman memalak korbanya […]