Berteduh = pelanggaran

OrongOrong.com

Selamat pagi sobat semua, di warnai dengan pagi hujan rintik-rintik membuat enggan untuk beraktifitas di pagi ini ya sudah tarik kembali selimut dan gaaaas. Jakarta pagi di guyur hujan ringan uey……. ok greget rasanya pengen nulis artikel ini sejak lama namun kadang lupa karena berbagai hal, yakni tentang bodohnya pemotor yang sudah tahu musim hujan tapi tetep ngotot tidak bawa jas hujan ( mantol ).

Ane setiap pulang kantor mengendarai sepeda motor jika pas hujan ane menunggu hujan bener-bener deres dengan alasan yakni di saat pas hujan lebat tidak banyak ikut nyebur ke jalan hingga jalan agak sepi tidak terlalu macet jelas pasti pakai jas hujan karena setiap pagi sebelum berangkat harus cek dulu jas hujan sudah ada belum. Lain lagi kalau pulang kerja setelah hujan reda alamat bakal kena macet parah kalau di jakarta mending nanti sajalah daripada waktu dan tenaga habis di jalan.

Nah pada saat hujan turun dan melintasi beberapa flyover atau kolong jembatan pastilah ane nemu banyak manusia-manusia primif seperti gambar di atas yang sedang melancarkan keegoisanya mereka masing-masing. Mereka tidak peduli dengan orang lain yang penting kami tidak kebasahan karena hujan, urusan macet dan orang lain bodo amat. Itulah kejadian yang sering ane lihat saat hujan di jalan ibu kota. Memang miris gan namun itulah kenyataanya.

Pernah kejadian di bawah terowongan gitu ada yang tidak sabar hingga membunyukan klakson terus alhasil manusia primitif yang lagi pada neduh ini malah meneriaki dan memaki yang jalan tadi padahal mereka tidak menyadari kalau merekalah yang salah yang membuat jalan macet. Sering banget menemui orang salah malah lebih berani dari orang yang benar mungkin karena mereka terlalu bodoh dengan mengedepankan keegoisan mereka.

Aturan Undang-Undang

Sebenarnya hal semacam ini sudah sering ada himbauan dan juga sudah di atur oleh pihak kepolisian hingga memasanh spanduk di bawah fly over, jembatan dan juga terowongan namun tetap saja manusia primitif ini membandel dengan mengedepankan keegoisanya. Dan juga pihak kepolisian terkesan hanya membuat peraturan saja dan tidak melakukan tindakan dimana setiap kali hujan batang hidung polisi pun tak nampak padahal di saat hujan inilah saat yang paling krusial di jalan raya. Aturan ya cuma aturan ……..

Solusi

Tidak afdhol rasanya kalau cuma mengkritik tanpa memberikan solusi karena kalau cuma mengkritik semua orang juga bisa. Oke solusinya ada pada diri kita masing-masing yakni dengan cara sadar diri apa yang kita lakukan tidaklah boleh merugikan orang lain yakni dengan menyiapkan terlebih dahulu sebelun berangkat yakni jas hujan (mantol ) harus ada, kalau tidak ada ya beli wong tidak sampai Rp. 100 rb juga ada kok. Kalau bawa barang banyak juga siapkan plastik besar untuj menutupnya secara benar agar tidak basah saat di bawa jalan. Dari pihak kepolisian juha harusnya siaga di waktu hujan dan menertibkan di perempatan dan juga di bawah kolong jembatan / penyeberangan karena di situ rawan macet. Ya intinya saling mengertilah di jalan jangan sampai bawa keegoisan sendiri.

Ini cerita pagiku, mana cerita pagimu?